Tulisan ini saya buat untuk
mengenang malaikat kecil kami yang telah berada di surga bersama sang Khaliq
yang Maha Sempurna, Allah SWT. Ya…..walaupun dengan menulis tulisan ini sangat mengingatkan
saya akan kenangan terindah dan terberat
dalam hidup saya dan suami tapi saya akan coba tetap menulisnya. Insyaallah
dengan tulisan ini bisa menjadi kenangan tersendiri untuk saya dan keluarga.
Setelah 3 bulan pernikahan kami,
tepat di tanggal 29 Oktober 2011 dihari minggu pagi yang cerah saya dan suami
mencoba untuk tes kehamilan dengan menggunakan tespack, karena baru pertama
kali pakai tu alat saya sempat bingung cara pakainya, tapi dengan petunjuk yang
ada di label pembungkus akhirnya kami coba dan setelah menunggu beberapa detik
ternyata yang muncul garis samar, yauda dengan kecewa saya taruh lagi tu alat
di meja, dan suami saya berinisiatif beli alat tespeck lagi utk coba yang kedua
kalinya. Saat menunggu suami yang sedang pergi saya ga sengaja liat alat
tespeck yang saya taruh dimeja, dengan kagetnya saya melihat ada 2 garis strip
yg muncul di alat itu, dan yang artinya berarti + hamil, tapi karena masih
bingung dan ga yakin dengan hasil tespeck itu saya tanya ke mama, dan mamapun
juga bingung apa bener itu tanda klo saya hamil, hiyaaa….dengan bingung sendiri
(suami belum balik) saya coba bbm teman kantor saya yang lagi hamil, dan
ternyata setelah saya kirim gambar tespeck itu dia bilang kalau saya hamil, ya
Allah senengnya minta ampun…sampai saya sujud syukur atas karunia yang Allah
SWT berikan ke saya. Setelah suami balik, saya ceritakan yang terjadi dan
diapun senang bukan main, tapi demi meyakinkan lagi saya tes lagi dengan alat
yang baru dibeli suami dan ternyata hasilnya sama, muncul 2 garis strip merah,
Subhanaallah……………………..betapa bahagianya kami. Kami putuskan besok untuk cek ke
dokter kandungan (obgyn) untuk lebih mayakinkan 10000000% klo saya sedang hamil…
Keesokan pas tanggal 30 Oktober
2011 kami dating ke dr. Pudjo Hartono SpOg untuk cek kehamilan dan setelah di
USG ternyata hasilnya sesuai dengan hasil tes tespeck, Allhamdulilah………saya
dinyatakan hamil 1 bulan. Kebahagiaan saya dan suami juga kebahagiaan keluarga
kami atas anugrah yang Allah SWT berikan tiada terkira. Saya dan suami menjaga
betul kehamilan saya ini, menjaga calon anak kami yang di prediksi lahir sekitar
awal bulan juli 2012.
Diawal kehamilan saya ini di
trimester pertama, ada flek di kehamilan saya. Saya dan suami kwatir banget,
sampai dokter kasih obat penguat kandungan yg diminum (lupa nama obatx) dan
harus banyak istirahat. Karena kerjaan saya dilantai 2 dan kamar mandi di
lantai 3, karena banyak minum dan sering ke kamar kecil otomatis saya sering
naik turun tangga dan alhasil flek pun tak kunjung berhenti. Saya pun sering
ijin ga masuk kantor karena harus bedrest, dan dengan pertimbangan dengan
suami, akhirnya untuk menjaga kehamilan khususnya menjaga buah hati kami, kami
putuskan untuk saya resign dari pekerjaan saya. Beraaaaatttt banget harus
resign dari pekerjaan saya ini tapi naluri sebagai calon ibu untuk menjaga
calon anak kami yang mebuat saya harus berbesar hati dan ikhlas untuk lebih
memilih istirahat dirumah terus dan meninggalkan pekerjaan saya itu. Amat terasa
berat sekali tidak bekerja lagi, ga ada becanda2 ama teman kantor lg, dan harus
dirumah sendiri ga ngapain2n, Cuma tiduran demi menjaga si dedek yang ada
diperut. Walaupun rasa boring, bosan suntuk dll yang saya alami diawal2 resign
akhirnya dengan terus berusaha ikhlas dan sabar akhirnya saya bisa menerima
keadaan ini berkat dukungan dari suami dan keluarga saya demi membesarkan hati
saya dan yang pasti karena calon anak kami yang selalu menguatkan saya, dia
benar2 malaikat kami.
Bulan demi bulan kami lalui ber “tiga”,
setiap bulanpun saya dan suami rajin kontrol dan melihat perkembangan si janin
yang sehat walaupun kami belum tau dia cewek/cowok itu sudah sangat membuat
kami bahagia. Setiap hari saya selalu ajak si baby mengaji Al-Quran,
bersholawat bersama, bercanda-canda bersama papinya. Setiap malam suami selalu
ajak si baby ngobrol, elus-elus perut saya sambil berdoa bersama, pijitin
punggung saya klo lagi sakit hehehe. Asupan makanan dan nutrisipun benar-benar
kami jaga demi sijabang bayi, suamipun selalu berusaha menuruti apa yang saya
pingin (suami benar2 sayang pada kami berdua). Pas hari ultah saya pun di bulan
Maret saya merasa mendapat kado teristimewa yang tak terhingga dr Allah SWT
yaitu calon baby kami. Subhanaallah….Alhamdulilah.
Ohya saya lupa tepatnya tanggal
20 Maret 2012 (usia kehamilan sekitar 6bln), tepat dihari jadwal kontrol, saat
setelah wudhu mau sholat Magrib dirumah mertua saya terpleset dan terjatuh…ya Allah saya syokkkkkkk banget
sampai nangis, suami dan papa mertua serta si emak membantu menenangkan saya,
saya takut sekali ada apa2 dengan janin saya walaupun saya tidak mengalami
pendarahan. Akhirnya kamipun control dan kata dokter Alhamdulilah saya dan
janin tidak apa-apa, semuanya sehat. Dan setelah kejadian itu suami lebih over protective
ke saya demi menjaga calon anak kami.
Bulan Aprilpun pun tiba, saya dan
suami iseng-iseng ingin coba tes USG 4D, dan kami memilih RS Bhakti Rahayu
untuk tes, setelah tiba disana sekitar tgl 3 April 2012 dan sore hari saya
diperiksa dokter yg saya lupa namanya. Setelah sekitar hampir 1 jam
diperiksa/di USG dokter belum menemukan jenis kelamin anak kami dan menemukan
sedikit kejanggalan. Tapi disaat ketegangan itu saya dan suami sempat melihat
wajah anak kami dan saat itupun dia sedang ngenyot jempol kecilnya, Subhanaallah
begitu ajaib dan bahagianya yang kami lihat itu. Dan karena sudah terlalu lama
diperiksa dan dokter belum menemukan jenis kelamin dan adanya kejanggalan pada
si janin kami, akhirnya dokter memutuskan untuk kami konsultasikan ke dokter
yang selalu kontrol rutin kandungan saya atas kejanggalan yang ada dan setelah
konsul kami diminta datang lagi ke RS Bhakti Rahayu untuk dicek ulang. Kamipun pulang
dengan sedikit sedih, apalagi saya , saya merasa ada sesuatu yang saya sendiri
tidak tau itu apa. Rasa cemas dan khawatir saya hilangkan dengan selalu berdoa
ke Allah SWT dan ngaji bersama di jabang bayi saya.
Masih dibulan April 2012,
tepatnya tanggal 18 April 2012 tepat jadwal kontrol ke dr.Pudjo, kamipun pergi kontrol
dan ternyata kami mendengar keterangan dokter yang sangat mengejutkan kami,
ternyata ada kelainan di jabang bayi kami, tapi saat itu dr.Pudjo belum berani
memastikan kelainan apa yang terjadi dan dokterpun memberi rujukan untuk USG 4D
di RS Putri untuk memastikan kelainan yang terjadi di janin kami keesokan
harinya. Pulang dari tempat praktek dr.Pudjo perasaan hati ini rasanya sedih,
bingung dan ga tau mesti ngapain yang bisa saya lakukan hanya menangis nangis
dan nangis, perasaan sedihpun juga dirasakan suami saya. Sampai rumahpun
untungnya mama yang selalu bisa nguatin dan menenangkan saya.
Keesokan harinya tepat hari kamis
tgl 19 April 2012, saya, suami dan mama mendatangi RS Putri untuk tes USG 4D,
setelah beberapa lama dokter (lupa namanya) memeriksa dengan muka tegangnya dan
kami bertigapun lebih tegang lagi, si dokterpun tidak mau memberitahukan hasil
tesnya, saya lebih cemas bukan main, saat masih di loby RS akhirnya suami
menghubungi dr.Pudjo untuk tanya hasil tes dari dokter yg memeriksa. Saat saya tanya
ke suami apa yang terjadi awalnya dia enggan bercerita dan setelah saya paksa
akhirnya dia mau cerita apa yang terjadi pada janin kami, dan yang terjadi
adalah adanya kelainan di perut janin kami yang tidak terbentuk sempurna dan
kelainan pada tulang kakinya. Ya Allah………………………..mendengar apa yang diceritakan
suami rasanya seperti dunia ini berakhir, saya ga sanggup untuk berdiri saya ga
sanggup untuk apa2 saya hanya bisa nangis dan teriak2 di loby RS, saya benar2
hilang kontrol. Untung mama yang selalu mendampingi saya, memeluk saya,
menguatkan saya dan suami dengan kata-kata bijaknya walaupun saya tau dihatinya
pasti sangat sedih juga. Diperjalanan pulang tak henti-hentinya saya menangis
dan berteriak serasa Tuhan tidak adil pada saya dan suami saya tapi mama selalu
mengingatkan saya untuk istigfar istigfar dan istigfar dan selalu ingat Allah
SWT. Dirumahpun saya seperti orang gila, uda ga nafsu makan dan apapun, cuma
bisa nangis. Suami sampai belain ga pergi ngantor demi jagain saya yg seperti
orang stress. Setiap sholat dan berdoa hanya meminta yang terbaik untuk calon
anak kami dan semoga Allah SWT selalu menguatkan saya dan suami dan keluarga
menerima cobaan ini. Ditengah cobaan ini saya berusaha terus mendekatkan diri
ke Allah SWT dengan mengaji, sholat malam, dan berdoa demi yang terbaik untuk
kami semua, terutama untuk janin kami.
Hari selasa tepat tgl 25 April
2012 saya, suami, mama, dan mb.Tika kakak ipar saya mendatangi dr.Pudjo untuk
konsultasi langkah apa yang seharusnya kami lakukan dengan kondisi ini. Setelah
Dokter pudjo berkonsultasi dengan beberapa dokter ahli, dr Pudjo menyarankan
agar baby kami dilahirkan dini demi yang terbaik untuk si ibunya (saya), karena
kalaupun ditunggu sampai 9 bln (saat itu usia kandungan masih 7bln) keadaan
janin kami tidak bisa berubah dan untuk menghindari kelahiran dengan proses
operasi caesar. Tapi dokterpun tidak memaksa kami untuk langsung meng iyakan
saran beliau, tapi kami bisa memikirkan apa yang kami putuskan. Dokter hanya
memberi resep obat perangsang untuk diminum jika memang diputuskan untuk
dilahirkan dini. Suatu keputusan yang amat sangat sulit saya dan suami ambil. Saya
pun sampai tidak bisa berfikir jernih.
Setelah saya, suami dan keluarga
kami berdiskusi keputusan apa yang terbaik kami ambil, dengan rasa beraaaatttttt
dan sangat berat dan ada persaan bersalah sebagai seorang ibu, kami putuskan
untuk melahirkan dini anak kami. Saya berusaha menguatkan diri saya dan mencoba
ikhlas dengan segala yang saya alami dan menyerahkan segalanya pada sang Maha
Pencipta. Kami memutuskan menunggu ibu mertua saya pulang dari diklat Jakarta sekitar
tgl 28 April 2012 untuk meminum obat perangsang yang diberikan dokter.
Ditengah kepedihan hati saya,
Alhamdulilah saya dan baby saya berhasil mengkhatamkan AlQuran. Suatu kebanggaan
tersendiri untuk saya bisa khatam AlQuran untuk pertama kalinya dan itu saya
lakukan bersama calon anak pertama saya, Subhanaallah……itu juga membuat saya
jauh lebih bisa ikhlas menerima ujian dari Allah SWT.
Dan ditengah penantian dan
kesediahan saya, malam hari tepat tanggal 26 April 2012 saat makan malam, suami
saya kesedak tulang ayam yang kecil dan nyangkut dilehernya, masyaAllah…..cobaan
apalagi yang saya hadapi ini, beberapa menit suami saya berusaha mengeluarkan
tulang itu dengan beberapa cara tapi tulang itu tidak mau keluar, saya sampai
ga tega liat suami kesakitan gitu, saya Cuma bisa berdoa dan ditengah saya
berdoa tiba-tiba tulang itu berhasil dimuntahkan suami saya padahal saat itu
dia hendak pergi ke dokter THT dekat rumah, Alhamdulilah masih ada pertolongan
dari Allah untuk suami saya.
Keesokan harinya hari jumat Tgl
27 April 2012 sekitar subuh setelah sholat subuh saya dapat telepon dari mama
saya kalau mobilnya mogok di jalan karena beliau hendak pergi ke kantor untuk
pergi ke Mojokerto bersama teman kantornya. Mama minta tolong untuk dijemput
suami saya minta diantar ke kantor supaya ga ditinggal ama teman2nya. Suami sayapun
pergi menjemput mama naik motor, sampai jam 6 dia belum pulang padahal kan uda
waktunya berangkat kantor, perasaan saya tiba2 ga enak, dan akhirnya suami saya
pulang dan ternyata membawa kabar yang sangat mengejutkan dan buat saya syokkk,
ternyata mama saya kecelakaan, Astagfirulloh…..apalagi cobaan yang Engkau
berikan pada kami Ya Allah…………. Suami saya berusaha menguatkan saya kalau mama
saya baik2 saja. Ternayata sesaat setelah mama telepon minta dijemput dan
keluar dari mobilnya yang mogok beliau di tabrak motor yg lagi ngebut. Dengan perasaan
yang campur aduk dan tergesa2 saya, suami dan adik perg kerumah sakit tempat
mama dirawat, sampai sana saya melihat mama sedang terkapar di UGD dangan kaki
lebam2 dan kepalanya sakit. Untungnya si penabrak masih bertanggungjawab dan
mengantar mama ke rumah sakit. Dengan mengetahui kondisi mama yang stabil saya
lebih tanang meskipun masih harus ada pemeriksaan lebih lanjut dikepala dan
kakinya. Si penabrak pun langsung diproses oleh polisi dan dengan kebaikan
mamapun si penabrak dibebaskan dari tuntutan karena mama lebih ga tega liat si
penabrak yang Cuma seorang pemilik warung kopi. Proses pemerikasaan mama telah
selesai dan Alhamdulilah kaki dan kepalanya tidak terjadi sesuatu yang serius Cuma
kakinya yang lebam karena benturan tapi mama tetap harus dirawat inap sekitar 2
hari, hari jumatpun mama sudah boleh pulang meskipun dengan kaki yang masih
diperban.
Hari sabtu tgl 28 April 2012, ibu
mertua saya sudah balik dari Jakarta, saya dan suami menginap di rumah orang
tua suami. Malamnya ibu mertua konsultasi dengan dr.Pudjo tentang keputusan kami
untuk melahirkan dini baby saya, dan dokterpun menyarankan besok pagi untuk
minum obat perangsangnya. Ohya keputusan ini tanpa diketahui papa mertua saya
karena papa baru kena sakit stroke jadi kami ga tega kalau papa sampai tau
kondisi calon cucunya. Sepanjang malam perasaan saya ga karuhan, sedih, bingung
yang saya lakukan hanya berdoa, doa dan berdoa pada Allah SWT memohon yang
terbaik.
Tgl 29 April 2012 tiba, jam 9
pagi saya sempat pulang kerumah mama saya untuk ambil baju dan ketemu mama, ada
juga sodara (tante dan om) yg lagi jenguk mama. Dan dirumah saya akhirnya minum
obat perangsang itu. Setelah minum obat saya dan suami balik lagi kerumah
mertua, sampai dirumah perut saya uda terasa keras seperti kontraksi, tapi saya
berusaha biasa saja. Sekitar jam 10 lebih suami dan ibu mertua pergi untuk
keperluan kantor. Saya dirumah bersama papa mertua dan emak (asisten rumah tangga),
adik ipar dan ponakan yg masih kecil. Tepat jam 11 pagi saat sedang ngobrol ama
emak tiba2 air ketuban saya pecah byorrrrrr…………………saya panik dan teriak2, takut
sampai susah saya jelaskan perasaan saya saat itu. Semua yang ada dirumah bingung
termasuk papa mertua saya, dengan tergopoh-gopoh papa menyiapkan mobil emak
bantu saya ke mobil, adik ipar menghubungi suami saya yang saat itu sedang
dijalan. Di mobil saya Cuma bisa istighfar dan terus menyebut nama Allah SWT,
air ketuban terus mengucur setelah sekitar 5 menit kami sampai di RS bersalin
Lombok 22. Papa mertua dengan tergopoh2 memanggil suster, sambil menunggu
suster didalam mobil saya mengalami pendarahan hebat, saya Cuma bisa pasrah,
sampai akhirnya saya dibawa suster2 itu ke ruang bersalin. Disana saya
dibersihkan, diperiksa, sambil menunggu dokternya. Suami saya tiba di RS dengan
wajah yg sangat kwatir melihat saya yang kesakitan karena kontraksi yang terus
menerus. Mamapun yang sedang sakit kakinya demi anaknya beliau rela menemani
saya di ruang bersalin. Adik saya, tante, om, ibu mertua, emak semua menemani
saya dan memberi dukungan ke saya sampai 2 sahabat saya datang Ima dan Intan.
Suami saya terus menemani saya dan terus memberi semangat untuk saya tak
henti-hentinya. Dokterpun tiba setalah diperiksa ternyata masih bukaan 5 dan
harus menunggu sampe bukaan 10 baru bisa dilahirkan.
Rasa sakit kontraksi yang sangat
amat sakit saya rasakan sekitar 7 jam, dan tepat jam 18:00 (6 sore) dokter
Pudjo masuk ruangan dan memberi kabar sudah saatnya dilahirkan, saat itu saya benar2
takut, takut dan takut dan terus menyebut nama Allah SWT, akhirnya yang
menemani saya bersalin yaitu mama dan ibu mertua, suami tidak ikut karena dia
gampang panik. Saat melahirkan itu rasanya…………….sakitttt bgt, saya teriak
sekeras mungkin mama terus memegangi saya dan mendoakan saya. dan setelah
sekitar 15 menit, putri kecil kami lahir dan langsung diambil Allah SWT,
innalilahi wainailahirojiun. Saat itu saya tidak sempat melihatnya karena
kondisi saya yang lemas dan tidak memungkinkan karena saya sedang syokk berat
menerima kenyataan saya kehilangan anak kami yang sudah kami tunggu2
kehadirannya…”Ya Allah inilah jawaban dari doa2ku itu…”
Malam itu juga suami dan keluarga
langsung memakamkan anak kami, saya hanya bisa merasakan rasa sedih yang begitu
nyesek di rumah sakit dengan ditemani sepupu dan teman saya Intan. Saya merasa
bersalah karena saya tidak sempat melihat anak saya sendiri yang saya kandung
dan saya lahirkan. Suami selalu selalu dan selalu menguatkan saya untuk tidak
merasa bersalah terus karena itu membuat anak kami sedih di surga melihat
bundanya sedih terus dan dia jauh lebih bahagia bersamaNya di surgaNYa,
aminnnn.
Seminggu berikutnya …………………..tepat
tanggal 6 Mei 2012 yang awalnya kami sekeluarga akan mengadakan acara 7 bulanan
(mitoni) untuk kehamilan saya, ternyata tanggal itu diganti acara tahlilan 7
harian dan aqiqoh untuk anak kami yang kami beri nama “HYOSAN”. Hyosan diambil
dari nama panggilan bunda dan papinya (HYOla & ikSAN).
Terimakasih Allah Engkau telah
mempercayakan kami menjaga titipanmu walaupun cuma 7 bulan di dalam perut saya.
7 bulan yang begitu membuat kami berdua sangat bahagia atas kedatangannya
diperut saya. dia juga telah memberi banyak hikmah dalam hidup kami terutama
untuk saya sebagai ibu yang telah berhasil bersama anak kami mengkhatamkan AlQuran
bersama. Dan semoga putri cantik kami yang sudah di surga itu dapat menjadi
syafaat untuk kami sebagai orang tuanya kelak di akherat, Insyaallah….Aminnnnnnnnnnnn.
We lov u Hyosan cantiQnya Bunda dan papi. Doa kami selalu kami panjatkan untukmu
sayang, Hyosan cantiQ.