Senin, 22 Oktober 2012

Ya..Allah jagalah putri kecil kami yang cantiQ HYOSAN



Tulisan ini saya buat untuk mengenang malaikat kecil kami yang telah berada di surga bersama sang Khaliq yang Maha Sempurna, Allah SWT. Ya…..walaupun dengan menulis tulisan ini sangat mengingatkan  saya akan kenangan terindah dan terberat dalam hidup saya dan suami tapi saya akan coba tetap menulisnya. Insyaallah dengan tulisan ini bisa menjadi kenangan tersendiri untuk saya dan keluarga.
Setelah 3 bulan pernikahan kami, tepat di tanggal 29 Oktober 2011 dihari minggu pagi yang cerah saya dan suami mencoba untuk tes kehamilan dengan menggunakan tespack, karena baru pertama kali pakai tu alat saya sempat bingung cara pakainya, tapi dengan petunjuk yang ada di label pembungkus akhirnya kami coba dan setelah menunggu beberapa detik ternyata yang muncul garis samar, yauda dengan kecewa saya taruh lagi tu alat di meja, dan suami saya berinisiatif beli alat tespeck lagi utk coba yang kedua kalinya. Saat menunggu suami yang sedang pergi saya ga sengaja liat alat tespeck yang saya taruh dimeja, dengan kagetnya saya melihat ada 2 garis strip yg muncul di alat itu, dan yang artinya berarti + hamil, tapi karena masih bingung dan ga yakin dengan hasil tespeck itu saya tanya ke mama, dan mamapun juga bingung apa bener itu tanda klo saya hamil, hiyaaa….dengan bingung sendiri (suami belum balik) saya coba bbm teman kantor saya yang lagi hamil, dan ternyata setelah saya kirim gambar tespeck itu dia bilang kalau saya hamil, ya Allah senengnya minta ampun…sampai saya sujud syukur atas karunia yang Allah SWT berikan ke saya. Setelah suami balik, saya ceritakan yang terjadi dan diapun senang bukan main, tapi demi meyakinkan lagi saya tes lagi dengan alat yang baru dibeli suami dan ternyata hasilnya sama, muncul 2 garis strip merah, Subhanaallah……………………..betapa bahagianya kami. Kami putuskan besok untuk cek ke dokter kandungan (obgyn) untuk lebih mayakinkan 10000000% klo saya sedang hamil…
Keesokan pas tanggal 30 Oktober 2011 kami dating ke dr. Pudjo Hartono SpOg untuk cek kehamilan dan setelah di USG ternyata hasilnya sesuai dengan hasil tes tespeck, Allhamdulilah………saya dinyatakan hamil 1 bulan. Kebahagiaan saya dan suami juga kebahagiaan keluarga kami atas anugrah yang Allah SWT berikan tiada terkira. Saya dan suami menjaga betul kehamilan saya ini, menjaga calon anak kami yang di prediksi lahir sekitar awal bulan juli 2012.
Diawal kehamilan saya ini di trimester pertama, ada flek di kehamilan saya. Saya dan suami kwatir banget, sampai dokter kasih obat penguat kandungan yg diminum (lupa nama obatx) dan harus banyak istirahat. Karena kerjaan saya dilantai 2 dan kamar mandi di lantai 3, karena banyak minum dan sering ke kamar kecil otomatis saya sering naik turun tangga dan alhasil flek pun tak kunjung berhenti. Saya pun sering ijin ga masuk kantor karena harus bedrest, dan dengan pertimbangan dengan suami, akhirnya untuk menjaga kehamilan khususnya menjaga buah hati kami, kami putuskan untuk saya resign dari pekerjaan saya. Beraaaaatttt banget harus resign dari pekerjaan saya ini tapi naluri sebagai calon ibu untuk menjaga calon anak kami yang mebuat saya harus berbesar hati dan ikhlas untuk lebih memilih istirahat dirumah terus dan meninggalkan pekerjaan saya itu. Amat terasa berat sekali tidak bekerja lagi, ga ada becanda2 ama teman kantor lg, dan harus dirumah sendiri ga ngapain2n, Cuma tiduran demi menjaga si dedek yang ada diperut. Walaupun rasa boring, bosan suntuk dll yang saya alami diawal2 resign akhirnya dengan terus berusaha ikhlas dan sabar akhirnya saya bisa menerima keadaan ini berkat dukungan dari suami dan keluarga saya demi membesarkan hati saya dan yang pasti karena calon anak kami yang selalu menguatkan saya, dia benar2 malaikat kami.
Bulan demi bulan kami lalui ber “tiga”, setiap bulanpun saya dan suami rajin kontrol dan melihat perkembangan si janin yang sehat walaupun kami belum tau dia cewek/cowok itu sudah sangat membuat kami bahagia. Setiap hari saya selalu ajak si baby mengaji Al-Quran, bersholawat bersama, bercanda-canda bersama papinya. Setiap malam suami selalu ajak si baby ngobrol, elus-elus perut saya sambil berdoa bersama, pijitin punggung saya klo lagi sakit hehehe. Asupan makanan dan nutrisipun benar-benar kami jaga demi sijabang bayi, suamipun selalu berusaha menuruti apa yang saya pingin (suami benar2 sayang pada kami berdua). Pas hari ultah saya pun di bulan Maret saya merasa mendapat kado teristimewa yang tak terhingga dr Allah SWT yaitu calon baby kami. Subhanaallah….Alhamdulilah.
Ohya saya lupa tepatnya tanggal 20 Maret 2012 (usia kehamilan sekitar 6bln), tepat dihari jadwal kontrol, saat setelah wudhu mau sholat Magrib dirumah mertua saya terpleset  dan terjatuh…ya Allah saya syokkkkkkk banget sampai nangis, suami dan papa mertua serta si emak membantu menenangkan saya, saya takut sekali ada apa2 dengan janin saya walaupun saya tidak mengalami pendarahan. Akhirnya kamipun control dan kata dokter Alhamdulilah saya dan janin tidak apa-apa, semuanya sehat. Dan setelah kejadian itu suami lebih over protective ke saya demi menjaga calon anak kami.
Bulan Aprilpun pun tiba, saya dan suami iseng-iseng ingin coba tes USG 4D, dan kami memilih RS Bhakti Rahayu untuk tes, setelah tiba disana sekitar tgl 3 April 2012 dan sore hari saya diperiksa dokter yg saya lupa namanya. Setelah sekitar hampir 1 jam diperiksa/di USG dokter belum menemukan jenis kelamin anak kami dan menemukan sedikit kejanggalan. Tapi disaat ketegangan itu saya dan suami sempat melihat wajah anak kami dan saat itupun dia sedang ngenyot jempol kecilnya, Subhanaallah begitu ajaib dan bahagianya yang kami lihat itu. Dan karena sudah terlalu lama diperiksa dan dokter belum menemukan jenis kelamin dan adanya kejanggalan pada si janin kami, akhirnya dokter memutuskan untuk kami konsultasikan ke dokter yang selalu kontrol rutin kandungan saya atas kejanggalan yang ada dan setelah konsul kami diminta datang lagi ke RS Bhakti Rahayu untuk dicek ulang. Kamipun pulang dengan sedikit sedih, apalagi saya , saya merasa ada sesuatu yang saya sendiri tidak tau itu apa. Rasa cemas dan khawatir saya hilangkan dengan selalu berdoa ke Allah SWT dan ngaji bersama di jabang bayi saya.
Masih dibulan April 2012, tepatnya tanggal 18 April 2012 tepat jadwal kontrol ke dr.Pudjo, kamipun pergi kontrol dan ternyata kami mendengar keterangan dokter yang sangat mengejutkan kami, ternyata ada kelainan di jabang bayi kami, tapi saat itu dr.Pudjo belum berani memastikan kelainan apa yang terjadi dan dokterpun memberi rujukan untuk USG 4D di RS Putri untuk memastikan kelainan yang terjadi di janin kami keesokan harinya. Pulang dari tempat praktek dr.Pudjo perasaan hati ini rasanya sedih, bingung dan ga tau mesti ngapain yang bisa saya lakukan hanya menangis nangis dan nangis, perasaan sedihpun juga dirasakan suami saya. Sampai rumahpun untungnya mama yang selalu bisa nguatin dan menenangkan saya.
Keesokan harinya tepat hari kamis tgl 19 April 2012, saya, suami dan mama mendatangi RS Putri untuk tes USG 4D, setelah beberapa lama dokter (lupa namanya) memeriksa dengan muka tegangnya dan kami bertigapun lebih tegang lagi, si dokterpun tidak mau memberitahukan hasil tesnya, saya lebih cemas bukan main, saat masih di loby RS akhirnya suami menghubungi dr.Pudjo untuk tanya hasil tes dari dokter yg memeriksa. Saat saya tanya ke suami apa yang terjadi awalnya dia enggan bercerita dan setelah saya paksa akhirnya dia mau cerita apa yang terjadi pada janin kami, dan yang terjadi adalah adanya kelainan di perut janin kami yang tidak terbentuk sempurna dan kelainan pada tulang kakinya. Ya Allah………………………..mendengar apa yang diceritakan suami rasanya seperti dunia ini berakhir, saya ga sanggup untuk berdiri saya ga sanggup untuk apa2 saya hanya bisa nangis dan teriak2 di loby RS, saya benar2 hilang kontrol. Untung mama yang selalu mendampingi saya, memeluk saya, menguatkan saya dan suami dengan kata-kata bijaknya walaupun saya tau dihatinya pasti sangat sedih juga. Diperjalanan pulang tak henti-hentinya saya menangis dan berteriak serasa Tuhan tidak adil pada saya dan suami saya tapi mama selalu mengingatkan saya untuk istigfar istigfar dan istigfar dan selalu ingat Allah SWT. Dirumahpun saya seperti orang gila, uda ga nafsu makan dan apapun, cuma bisa nangis. Suami sampai belain ga pergi ngantor demi jagain saya yg seperti orang stress. Setiap sholat dan berdoa hanya meminta yang terbaik untuk calon anak kami dan semoga Allah SWT selalu menguatkan saya dan suami dan keluarga menerima cobaan ini. Ditengah cobaan ini saya berusaha terus mendekatkan diri ke Allah SWT dengan mengaji, sholat malam, dan berdoa demi yang terbaik untuk kami semua, terutama untuk janin kami.
Hari selasa tepat tgl 25 April 2012 saya, suami, mama, dan mb.Tika kakak ipar saya mendatangi dr.Pudjo untuk konsultasi langkah apa yang seharusnya kami lakukan dengan kondisi ini. Setelah Dokter pudjo berkonsultasi dengan beberapa dokter ahli, dr Pudjo menyarankan agar baby kami dilahirkan dini demi yang terbaik untuk si ibunya (saya), karena kalaupun ditunggu sampai 9 bln (saat itu usia kandungan masih 7bln) keadaan janin kami tidak bisa berubah dan untuk menghindari kelahiran dengan proses operasi caesar. Tapi dokterpun tidak memaksa kami untuk langsung meng iyakan saran beliau, tapi kami bisa memikirkan apa yang kami putuskan. Dokter hanya memberi resep obat perangsang untuk diminum jika memang diputuskan untuk dilahirkan dini. Suatu keputusan yang amat sangat sulit saya dan suami ambil. Saya pun sampai tidak bisa berfikir jernih.
Setelah saya, suami dan keluarga kami berdiskusi keputusan apa yang terbaik kami ambil, dengan rasa beraaaatttttt dan sangat berat dan ada persaan bersalah sebagai seorang ibu, kami putuskan untuk melahirkan dini anak kami. Saya berusaha menguatkan diri saya dan mencoba ikhlas dengan segala yang saya alami dan menyerahkan segalanya pada sang Maha Pencipta. Kami memutuskan menunggu ibu mertua saya pulang dari diklat Jakarta sekitar tgl 28 April 2012 untuk meminum obat perangsang yang diberikan dokter.
Ditengah kepedihan hati saya, Alhamdulilah saya dan baby saya berhasil mengkhatamkan AlQuran. Suatu kebanggaan tersendiri untuk saya bisa khatam AlQuran untuk pertama kalinya dan itu saya lakukan bersama calon anak pertama saya, Subhanaallah……itu juga membuat saya jauh lebih bisa ikhlas menerima ujian dari Allah SWT.
Dan ditengah penantian dan kesediahan saya, malam hari tepat tanggal 26 April 2012 saat makan malam, suami saya kesedak tulang ayam yang kecil dan nyangkut dilehernya, masyaAllah…..cobaan apalagi yang saya hadapi ini, beberapa menit suami saya berusaha mengeluarkan tulang itu dengan beberapa cara tapi tulang itu tidak mau keluar, saya sampai ga tega liat suami kesakitan gitu, saya Cuma bisa berdoa dan ditengah saya berdoa tiba-tiba tulang itu berhasil dimuntahkan suami saya padahal saat itu dia hendak pergi ke dokter THT dekat rumah, Alhamdulilah masih ada pertolongan dari Allah untuk suami saya.
Keesokan harinya hari jumat Tgl 27 April 2012 sekitar subuh setelah sholat subuh saya dapat telepon dari mama saya kalau mobilnya mogok di jalan karena beliau hendak pergi ke kantor untuk pergi ke Mojokerto bersama teman kantornya. Mama minta tolong untuk dijemput suami saya minta diantar ke kantor supaya ga ditinggal ama teman2nya. Suami sayapun pergi menjemput mama naik motor, sampai jam 6 dia belum pulang padahal kan uda waktunya berangkat kantor, perasaan saya tiba2 ga enak, dan akhirnya suami saya pulang dan ternyata membawa kabar yang sangat mengejutkan dan buat saya syokkk, ternyata mama saya kecelakaan, Astagfirulloh…..apalagi cobaan yang Engkau berikan pada kami Ya Allah…………. Suami saya berusaha menguatkan saya kalau mama saya baik2 saja. Ternayata sesaat setelah mama telepon minta dijemput dan keluar dari mobilnya yang mogok beliau di tabrak motor yg lagi ngebut. Dengan perasaan yang campur aduk dan tergesa2 saya, suami dan adik perg kerumah sakit tempat mama dirawat, sampai sana saya melihat mama sedang terkapar di UGD dangan kaki lebam2 dan kepalanya sakit. Untungnya si penabrak masih bertanggungjawab dan mengantar mama ke rumah sakit. Dengan mengetahui kondisi mama yang stabil saya lebih tanang meskipun masih harus ada pemeriksaan lebih lanjut dikepala dan kakinya. Si penabrak pun langsung diproses oleh polisi dan dengan kebaikan mamapun si penabrak dibebaskan dari tuntutan karena mama lebih ga tega liat si penabrak yang Cuma seorang pemilik warung kopi. Proses pemerikasaan mama telah selesai dan Alhamdulilah kaki dan kepalanya tidak terjadi sesuatu yang serius Cuma kakinya yang lebam karena benturan tapi mama tetap harus dirawat inap sekitar 2 hari, hari jumatpun mama sudah boleh pulang meskipun dengan kaki yang masih diperban.
Hari sabtu tgl 28 April 2012, ibu mertua saya sudah balik dari Jakarta, saya dan suami menginap di rumah orang tua suami. Malamnya ibu mertua konsultasi dengan dr.Pudjo tentang keputusan kami untuk melahirkan dini baby saya, dan dokterpun menyarankan besok pagi untuk minum obat perangsangnya. Ohya keputusan ini tanpa diketahui papa mertua saya karena papa baru kena sakit stroke jadi kami ga tega kalau papa sampai tau kondisi calon cucunya. Sepanjang malam perasaan saya ga karuhan, sedih, bingung yang saya lakukan hanya berdoa, doa dan berdoa pada Allah SWT memohon yang terbaik.
Tgl 29 April 2012 tiba, jam 9 pagi saya sempat pulang kerumah mama saya untuk ambil baju dan ketemu mama, ada juga sodara (tante dan om) yg lagi jenguk mama. Dan dirumah saya akhirnya minum obat perangsang itu. Setelah minum obat saya dan suami balik lagi kerumah mertua, sampai dirumah perut saya uda terasa keras seperti kontraksi, tapi saya berusaha biasa saja. Sekitar jam 10 lebih suami dan ibu mertua pergi untuk keperluan kantor. Saya dirumah bersama papa mertua dan emak (asisten rumah tangga), adik ipar dan ponakan yg masih kecil. Tepat jam 11 pagi saat sedang ngobrol ama emak tiba2 air ketuban saya pecah byorrrrrr…………………saya panik dan teriak2, takut sampai susah saya jelaskan perasaan saya saat itu. Semua yang ada dirumah bingung termasuk papa mertua saya, dengan tergopoh-gopoh papa menyiapkan mobil emak bantu saya ke mobil, adik ipar menghubungi suami saya yang saat itu sedang dijalan. Di mobil saya Cuma bisa istighfar dan terus menyebut nama Allah SWT, air ketuban terus mengucur setelah sekitar 5 menit kami sampai di RS bersalin Lombok 22. Papa mertua dengan tergopoh2 memanggil suster, sambil menunggu suster didalam mobil saya mengalami pendarahan hebat, saya Cuma bisa pasrah, sampai akhirnya saya dibawa suster2 itu ke ruang bersalin. Disana saya dibersihkan, diperiksa, sambil menunggu dokternya. Suami saya tiba di RS dengan wajah yg sangat kwatir melihat saya yang kesakitan karena kontraksi yang terus menerus. Mamapun yang sedang sakit kakinya demi anaknya beliau rela menemani saya di ruang bersalin. Adik saya, tante, om, ibu mertua, emak semua menemani saya dan memberi dukungan ke saya sampai 2 sahabat saya datang Ima dan Intan. Suami saya terus menemani saya dan terus memberi semangat untuk saya tak henti-hentinya. Dokterpun tiba setalah diperiksa ternyata masih bukaan 5 dan harus menunggu sampe bukaan 10 baru bisa dilahirkan.
Rasa sakit kontraksi yang sangat amat sakit saya rasakan sekitar 7 jam, dan tepat jam 18:00 (6 sore) dokter Pudjo masuk ruangan dan memberi kabar sudah saatnya dilahirkan, saat itu saya benar2 takut, takut dan takut dan terus menyebut nama Allah SWT, akhirnya yang menemani saya bersalin yaitu mama dan ibu mertua, suami tidak ikut karena dia gampang panik. Saat melahirkan itu rasanya…………….sakitttt bgt, saya teriak sekeras mungkin mama terus memegangi saya dan mendoakan saya. dan setelah sekitar 15 menit, putri kecil kami lahir dan langsung diambil Allah SWT, innalilahi wainailahirojiun. Saat itu saya tidak sempat melihatnya karena kondisi saya yang lemas dan tidak memungkinkan karena saya sedang syokk berat menerima kenyataan saya kehilangan anak kami yang sudah kami tunggu2 kehadirannya…”Ya Allah inilah jawaban dari doa2ku itu…”
Malam itu juga suami dan keluarga langsung memakamkan anak kami, saya hanya bisa merasakan rasa sedih yang begitu nyesek di rumah sakit dengan ditemani sepupu dan teman saya Intan. Saya merasa bersalah karena saya tidak sempat melihat anak saya sendiri yang saya kandung dan saya lahirkan. Suami selalu selalu dan selalu menguatkan saya untuk tidak merasa bersalah terus karena itu membuat anak kami sedih di surga melihat bundanya sedih terus dan dia jauh lebih bahagia bersamaNya di surgaNYa, aminnnn.
Seminggu berikutnya …………………..tepat tanggal 6 Mei 2012 yang awalnya kami sekeluarga akan mengadakan acara 7 bulanan (mitoni) untuk kehamilan saya, ternyata tanggal itu diganti acara tahlilan 7 harian dan aqiqoh untuk anak kami yang kami beri nama “HYOSAN”. Hyosan diambil dari nama panggilan bunda dan papinya (HYOla & ikSAN).
Terimakasih Allah Engkau telah mempercayakan kami menjaga titipanmu walaupun cuma 7 bulan di dalam perut saya. 7 bulan yang begitu membuat kami berdua sangat bahagia atas kedatangannya diperut saya. dia juga telah memberi banyak hikmah dalam hidup kami terutama untuk saya sebagai ibu yang telah berhasil bersama anak kami mengkhatamkan AlQuran bersama. Dan semoga putri cantik kami yang sudah di surga itu dapat menjadi syafaat untuk kami sebagai orang tuanya kelak di akherat, Insyaallah….Aminnnnnnnnnnnn. We lov u Hyosan cantiQnya Bunda dan papi. Doa kami selalu kami panjatkan untukmu sayang, Hyosan cantiQ.

Rabu, 25 Januari 2012

TANGGAL JADIAN BERDASARKAN KALENDER "CIRENG"


Cireng yang merupakan jajanan dari kota Bandung yang konon katanya terbuat dari tepung kanji (ci) yang digoreng (reng), sehingga penggabungan kata menjadi "CIRENG" yang berarti aci digoreng hehehehe maap klo ternyata salah arti. Dari Cirenglah semua itu berawal di tgl 16 Mei 2008. Ohya ni Cireng dijual di salah satu SMP negeri di Surabaya yg terletak di JL, Jawa Surabaya. Si bakul Cireng yg telah menjadi langganan tetap untuk pembelian Cireng yg lumayan enak dibanding Cireng2 yg lain menanyakan pertanyaan yg menggelitik ke aq ama pacarQ (sekarang mantan pacar, dibaca : suami), "wes pacaran yo rek??.....". Dengan bingung kenapa pertanyaan itu keluar dari si bakul Cireng (sampai sekarang panggilan buat dia ya "Cireng" sesuai yg dijual), akhirnya dengan sok malu2 GJ (Gak Jelas) tapi mau kamipun menjawab "yo....." plus muka merah magang kayak kepiting rebus. Padahal kalo diruntut kebelakang, pas hari itu ato hari sebelum2nya kami belum Jadian yg pake acara tembak2an segala, semua ngalir apa adanya, mengerti akan perasaan masing2 (hiyaaa,,,,) yg telah terjadi sejak sekitar bulan Maret 2008 smp bulan dimana si Cireng bertanya akan hal memalukan (malu beneran) yauda akhirnya kami (aq n pacarQ) saat itu memutuskan klo tanggal jadian kami 16 Mei 2008 berdasarkan kalender perCirengan xixixixixixixixi.

Sejak saat itu kalau ditanya ama teman2 kampus, kami uda jadian ato belum yauda kami jawab" uda jadian", klo ditanya nembaknya kayak gimana, kamipun menjawab "ga pake nembak", teros gimana bisa jadian, kamipun menjawab "karena Cireng", tanggal berapa kalian jadian, kamipun menjawab "tanggalan perdasarkan kalender Cireng, 16 Mei 2008".


Cireng oh Cireng............begitu besar jasamu pada kami, yang membuat semuax berawal dengan jelas. Alhamdulilah sampai saat ini kami bisa bersama dalam biduk rumah tangga (biduk tu apaan sih sebenarnya,,,,?). Terima kasih Cireng, kami akan mengenangmu selama-lamanya :D :D